HASIL PEKERJAAN SISWA DAPAT DILIHAT DI SINI
Organisasi Profesi Guru
Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.
Mari Menjadi Guru Kreatif
Guru Kreatif, siswa aktif, siap mewujudkan generasi kompetitif
Sagusablog
Sagusablog (Satu Guru Satu Blog)
Sabtu, 04 Juli 2020
Jumat, 03 Juli 2020
Madu Ternak Asli

Bismillaah..
yang butuh MADU
READY MADU KOPI. Sangat baik untuk kesehatan tanpa diragukan lagi
Tersedia dari isi 500gr dan 1kg.
Harga mulai 90rb.
Insyaallah madunya asli, dan sudah diuji lab yaa. Jadi jangan ragu lagi.JAMINAN UANG KEMBALI..
Untuk pesan tinggal klik tautan berikut http://bit.ly/SayaPesanMadu
CERPEN SAYANGI IBUMU
SAYANGI IBUMU
Anak-anak, apa yang kamu rasakan ketika namamu dikenal banyak orang?
Tentu kalian pasti akan sangat senang. Menjadi seorang yang terkenal memang
impian setiap orang. Kita akan senang bila dikenal oleh Guru, Kepala Sekolah,
Camat, dan Bupati. Bahkan lebih dari itu, kita pasti lebih senang bila dikenal
oleh Presiden.
Anak-anak, adakah yang lebih mengagumkan dari pada dikenal oleh
Presiden? Coba kalian pikirkan!
Anak-anak, ada yang lebih mengagumkan dari pada dikenal Presiden. Ya!
Lebih mengagumkan lagi jika kita dikenal oleh yang memiliki residen, yang
menciptakan hidup ini. Dialah Allah SWT.
Dahulu hidup seorang pemuda miskin bernama Uwais Al Qarni. Dia hidup
berdua bersama ibunya yang sudah tua renta. Pemuda ini sangat hormat dan menyayangi
ibunya. Dia rajin bekerja demi menghidupi dirinya dan orang tuanya.
Selain itu di senantiasa merawat ibunya yang sudah tua dengan penuh
kasih sayang. Berkata lemah lembut, memandikan ibunya, menyuapinya dan
menyiapkan segala kebutuhan ibunya. Semua itu dia lakukan demi mengharap
keridahaan Allah SWT.
Suatu ketika ibunya meminta pada Uwais Al Qarni untuk diantarkan
beribadah Haji ke tanah suci Mekah. Uwais sadar, bahwa hal itu membutuhkan
biaya besar. Sementara dia sangat miskin. Akan tetapi, demi demi cinta dan sayang
pada ibunya dia berusaha memenuhinya.
Beberapa waktu kemudian, Uwais membeli seekor anak lembu. Anak lembu itu
di tempatkan di gunung. Ketika pagi, dia gendong anak lembu itu turun dari
gunung. Ketika sore hari, lembu itu dia gendong lagi ke atas gunung. Hal ini
dia lakukan supaya otot badannya kuat sehingga nanti mampu menggendong ibunya
pergi Haji ke Mekah.
Banyak orang menganggap aneh dengan yang dilakukan oleh Uwais. Akan
tetapi, Uwais tidak peduli demi bisa menggendong ibunya pergi Haji. Setelah
berjalan beberapa bulan, lembu Uwais sudah semakin besar dan ototnya juga
bertambah kuat. Akhirnya ia benar-benar berhasil menggendong ibunya pergi Haji
ke Tanah Suci Mekah. Uwais berhasil memenuhi permohonan ibunya.
Ketaatan Uwais pada ibunya mendatangkan keridhaan Allah SWT.
Sampai-sampai Rasulullah pun memerintahkan Abu Bakar dan Ali memohon ampunan
dosa mereka pada Allah melalui doa Uwais
Al Qarni
Oleh :Jonny Rudiyanto, S.Pd
CERPEN BELAJAR JUJUR
BELAJAR JUJUR YUK!
Sabtu
pagi, Irsyad dan Salma segera mandi dan sarapan. Hari Sabtu adalah hari pasar
di tempat mereka tinggal. Di tempat mereka, pasar hanya ada di kecamatan saja.
Itu pun pasar hanya ramai pada hari Sabtu. Pada hari biasa yang berjualan tidak
seramai dan selengkap ketika hari Sabtu. Pada hari Sabtu, banyak pedagang dari
berbagai daerah berdatangan menjajakan dagangannya di pasar kecamatan tempat
mereka tinggal. Beraneka ragam barang dijajakan pedagang. Mulai dari kebutuhan
dapur, pakaian, alat tulis, alat pertanian dan masih banyak lagi. Hampir semua
barang yang dibutuhkan masyarakat dijajakan di hari pasar itu. Tidak heran jika
hari Sabtu tiba, pasar di kecamatan mereka tinggal pasti selalu dipadati
masyarakat setempat dari berbagai desa. Masyarakat memanfaatkan hari pasar
tersebut untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga yang mereka perlukan. Umi
Irsyad dan Salma juga ingin berbelanja memanfaatkan hari pasar tersebut. Irsyad
dan Salma ingin ikut Uminya berbelanja di pasar.
Bersama-sama
mereka pergi ke pasar mengendarai sepeda motor. Sepanjang perjalanan terlihat
pemandangan yang indah di pinggir jalan. Wajar sekali, wilayah mereka tinggal
dekat gunung dan pantai. Jadi pemandangannya begitu menggoda mata yang memandang.
Pepohonan yang hijau, sawah menghampar luas, dan sungai yang mengalir deras
dari pegunungan dengan air yang jernih begitu mempesona. Ditambah lagi dengan
pohon kelapa yang menjulang tinggi. Benar-benar membius mata sambil mengendarai
motor menuju pasar di kecamatan.
Kurang
lebih 15 menit perjalanan, mereka telah sampai di pasar. Segera mereka parkir
motor dan bergegas berbelanja. Irsyad dan Salma segera saja menunjukkan
kekanak-kanakannya. Mata mereka tidak lepas dari pandangannya pada kue yang
dijajakan pedagang. Ditarik tangan Uminya menuju pedagang kue sambil merengek.
Tak peduli Uminya belum berbelanja kebutuhan rumah tangga sama sekali. “Ayo Umi,
beli kue. Ayo mi!” kata Irsyad dan Salma. “Iya sebentar, kita belanja dulu.
Nanti kalu sudah selesai baru beli kue,” kata Umi. Akhirnya mereka berdua
menurut dengan nasehat Umi. Mereka ikut berbelanja kebutuhan rumah tangga
dahulu. Begitu Uminya selesai berbelanja, segera saja mereka kembali minta
dibelikan kue. Akhirnya mereka dibelikan beberapa potong kue donat dan buah
jeruk 1 kg. kemudian Uminya segera mengajak mereka kebali pulang ke rumah.
Sesampainya
di rumah, langsung saja mereka membongkar belanjaan. Tangan mereka segera
mengambil kantong plastik yang berisi kue donat yang dibeli di pasar. Begitu
menemukannya, segera mereka cuci tangan dan membaca doa lalu memakan kue
tersebut. “Yee…., enak-enak!” ucap Irsyad dan Salma. “Ambil lagi ah,
enak-anak.” Mereka berdua asyik menikmati kue tersebut. Donat memang kue kesukaan
mereka berdua. Apalagi dengan coklat di atasnya, sangat menggoda mereka berdua.
Sementara
Uminya mengingatkan mereka untuk menyisakan beberapa potong kue untuk dimakan
sore hari. Beberapa potong kue disimpan Umi untuk dimakan sore hari. “Alah, gak
usah disimpan Mi, kuenya dihabiskan saja. Enak lho Mi,” kata Irsyad. Uminya
tetap tidak mengiyakan permintaan mereka. Umi tetap menyimpan beberapa potong
kue donat di dalam kulkas untuk dimakan sore hari.
Irsyad
dan Salma kemudian kembali membongkar mainan dan bermain bersama. Sementara Uminya
pergi duduk-duduk sebentar di depan rumah ngobrol dengan tetangga. Melihat Uminya
sedang bincang-bincang dengan tetangga, Irsyad diam-diam membuka pintu kulkas.
Dia mencari kue yang disimpan oleh Uminya. Akhirnya dia berhasil menemukannya. Diajak
adiknya memakan kue tersebut. Mereka berdua asyik memakannya sampai tidak sadar
meninggalkan sedikit bekas belepotan di mulutnya.
Beberapa
saat kemudian Uminya kembali masuk rumah. Uminya merasa aneh dengan Irsyad dan
Salma, karena terdapat bekas makanan di mulut mereka berdua. Segera saja Uminya
membuka pintu kulkas. Uminya ingin memastikan kue yang disimpan untuk sore hari
tetap tersimpan aman. Kecurigaan pun akhirnya terjawab. Kue yang disimpan di kulkas
sudah tidak ada lagi. Langsung saja Umi bertanya kepada Irsyad dan Salma.
“Anak-anak, di mana kue yang disimpan Umi di sini? Kenapa sekarang tidak ada?”
tanya Umi. “Mungkin dimakan kucing sampai habis mi.” jawab Irsyad. Uminya tidak
langsung percaya dengan pengakuan Irsyad dan Salma. “Kucing gak bisa buka
kulkas nak, jadi pasti ada orang yang mengambilnya.” Tegas Uminya. Kemudian Uminya
menanyakan mengenai bekas makanan di mulut mereka berdua. “Kenapa di mulut
kalian berdua ada bekas makanan yang menempel?”, tanya Umi. “E e e e e ini…..,
maaf Umi, kami yang memakannya. Kuenya enak lho. Jadi kami mengambil dan
memakannya lagi. Kami gak sabar kalau harus nunggu sampai sore hari.” Jawab
Irsyad.
“Anak-anak,
kenapa kalian berbohong? Berbohong itu dosa lho. Lain kali, kalau kalian ingin meminta
sesuatu, bilang dengan baik. Jangan berbohong lagi ya!” tegas Uminya. “Iya Umi,
kami mengaku salah. Kami minta maaf.” jawab Irsyad. “diulangi lagi atau tidak
nanti, Irsyad, adik Salma?” tegas Uminya. “Ndak Umi. Maaf ya Mi.” jawab Irsyad
dan Salma. “Iya Umi maafkan. Umi senang kalian mau mengakui kesalahan kalian.
Mulai sekarang kalian harus belajar jujur. Selain itu juga harus sabar. Kita
membeli makanan tidak langsung dimakan habis. Jadi, harus sabar menunggu untuk
dimakan di waktu yang lain. Kalau pagi beli langsung dihabiskan, sorenya kalian
tidak punya apa-apa lagi untuk dimakan.” jawab Uminya.
Sahabat
pembaca yang budiman, kita harus berusaha selalu berkata jujur. Berkata tidak
jujur itu adalah perbuatan berdosa. Allah memerintahkan malaikat mencatat semua
perbuatan dan ucapan kita. Tidak ada satu pun perbuatan dan ucapan kita yang
terlewatkan oleh malaikat. Allah berfirman yang artinya : “Tiada suatu ucapan
un yang diucapkannya, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu
hadir.” (Q.S. Qaaf: 18)
Oleh
karena itu, kita hendaknya senantisa berkata jujur. Kita harus berhati-hati
sebelum berkata maupun berbuat. Semua ucapan dan perbuatan kita, akan kita
pertanggungjawabkan di akhirat nanti.
Oleh :Jonny
Rudiyanto, S.Pd